Ironis, itu kata yang pantas untuk
mengutarakan status sosial di indonesia saat ini. pasalnya, di negara
yang berdaulat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian serta
keadilan sosial ini telah mengalami kemerosotan mental dan moral
masyarakatnya.
Bhineka tunggal ika, dan pancasila tidak lagi di indahkan. Kasus asusila
dan kekerasan seksual sudah menjadi tranding topic pemberitaan media
saat ini, mulai dari kasus yang berdampak pada sikis korban serta
hilangnya nyawa korban sudah marak terjadi.
Masa depan kaum perempuan seakan-akan tidak ada harganya lagi,
mimpi-mimpi yang telah di bangun sejak kecil harus rela sirna akibat
kekejaman para iblis pencari nafsu.
Negara bhineka tunggal ika ini sedang berada pada level siaga 1
bobroknya moral anak bangsa, pengaruh situs-situs porno dan minuman
beralkohol jadi faktor utama penghancur moral dan rasa kemanusiaan di
bangsa ini.
Kasus kekerasan seksual yang berdampak pada sikis korban bahkan
hilangnya nyawa menjadi perbincangan hot di kalangan masyarakat saat
ini, bermula pada kasus yuyun yang di habisi masa depan nya oleh empat
belas iblis yang menjelma jadi manusia, serta eno yang harus rela
tubuhnya di gagahi oleh tiga setan pemuas nafsu bahkan di habisi dengan
cara keji sampai cangkul harus bersarang pada tubuhnya.
Sungguh Sangat ironis melihat keadaan masyarakat indonesia yang telah
kehilangan nilai-nilai pancasila yakni kemanusiaan yang adil dan beradab
yang berdampak pada hancurnya moralitas anak bangsa.
Yang lebih parahnya lagi, di beberapa wilayah pelaku kekerasan seksual
ini dilakukan oleh oknum guru yg seharusnya jadi contoh serta pedoman
bagi murid-muridnya.
Guru yang seharusnya menjadi sumber pelita penerang penerus bangsa kini
sudah kehilangan sisi kemanusiaan yg seharusnya jadi spirit bangsa
indonesia, mengingat pedoman negara ini ialah berbeda-beda tapi tetap
satu jua, di dalam semboyan tersebut terkandung spirit pemersatu dan
nilai toleransi yg luar biasa.
Sang pahlawan tanpa tanda jasa kini Tega melakukan perbuatan keji kepada
anak didiknya sendiri hanya untuk melampiaskan nafsu bejatnya, tidak
sedikit oknum guru ini melakukan ancaman di keluarkan dari sekolah
dijadikan senjata untuk menghisap sari keperawanan yang menjadi harapan
dan penerus bangsa.
Dalam hal ini, institusi pendidikan harus lebih selektif lagi dalam
melakukan penjaringan tenaga pengajarnya, pendidikan moral serta
penanaman nilai-nilai keagamaan yang menjadi benteng jiwa harus di
berikan kepada tenaga pengajar maupun para pelajar.
Agung septian maulana
Degradasi Moralitas Bangsa
05.07 |
Read User's Comments(0)
Langganan:
Postingan (Atom)